Cara Budidaya Ikan Cupang Agar Cepat Berkembang Biak

Netter.co.id – Bagaimana Cara Budidaya Ikan Cupang? Memelihara ikan cupang saat ini praktis cukup populer, terutama di Indonesia. Untuk metode kultivasi itu sendiri, itu juga rumit.

Namun, untuk dapat membangun bisnis budidaya ikan cupang, Anda tidak perlu memiliki area khusus yang luas. Sebab, dengan lahan kecil di rumah, Anda sudah bisa melakukan bisnis ikan cupang.

Bagaimana caranya? Yuk ikuti cara terlengkap terkait budidaya ikan cupang di rumah sini. Banyak orang Indonesia senang dengan ikan cupang ini, jadi tidak sedikit dari mereka memelihara ikan cupang dengan berbagai warna dan jenis.

Namun, tidak hanya senang memelihara, kini ada juga banyak pecinta ikan cupang yang memanfaatkan peluang bisnis, dari beternak ikan cupang.

Alasannya, ikan Betta yang memiliki nama latin Betta sp, adalah salah satu ikan hias yang paling mudah dipelihara.

Bahkan, untuk membudidayakan ikan cupang ternak juga tidak perlu menggunakan modal besar, oleh karena itu Anda benar-benar bisa membangun bisnis ini di rumah.

Jenis Ikan Cupang

Dilihat dari penghobi diketahui dua jenis ikan cupang, yaitu cupang hias dan cupang adu. Betta hias dipertahankan untuk keindahan bentuk, warna dan gerakan.

Sedangkan pertarungan cupang disimpan untuk bertarung. Perlu diingat, di beberapa negara memerangi cupang termasuk tindakan ilegal.

Betta ornamen hias dan betta dibedakan berdasarkan bentuk dan sifat agresif. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan lihat Betta Betta vs Betta Betta.

Komunitas ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi ini. Tetapi tidak semua spesies ini terkenal sebagai ikan yang di pelihara.

Jenis ikan cupang yang ada di pasaran sebagian besar berasal dari kelompok kompleks splendens, yang jenisnya adalah Betta stiktos, Betta splendens, Betta smaragdina, Betta imbellis dan Betta mahachai. Serta varian hasil persilangan spesies ini. Lihat juga jenis ikan cupang.

Baca Juga :  Cara Budidaya Belut Yang Praktis Tanpa Kolam Lumpur - Netter

Cara Budidaya Ikan Cupang

Cara Budidaya Ikan Cupang

Jika Anda pensaran bagaimana cara membudidayakan ikan cupang, maka Anda dapat membaca ulansan di bawah ini.

1. Pilih induk ikan cupang

Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah mendapatkan peternak atau bibit yang berkualitas.

Induk yang baik harus berasal dari keturunan unggul, dalam kondisi baik, bebas dari penyakit dan cacat bawaan. Simpan induk laki-laki dan perempuan di tempat yang terpisah.

Tips untuk membedakan cupang jantan dan betina!

  • Jantan: gerakan lincah, sirip lebar dan ekor mengembang, warna-warna cerah, tubuh lebih besar.
  • Betina: gerakan lebih lambat, sirip dan ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil.

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan induk jantan dan betina berada dalam fase matang gonad atau siap kawin. Karakteristik induk yang telah menunjukkan siap menikah adalah sebagai berikut.

Untuk cupang pria:

  • Bentuk tubuh panjang
  • Berusia setidaknya 4-8 bulan
  • Gerakannya agresif dan gesit
  • Siripnya panjang dan warnanya cerah dan menarik

Untuk betta wanita:

  • Bentuk tubuh membulat, perut agak buncit
  • Paling tidak berumur 3-4 bulan
  • Gerakannya lambat
  • Siripnya pendek dan warnanya tidak menarik

2. Pemijahan ikan Cupang

Setelah induk jantan dan betina telah siap untuk bertelur, sediakan wadah berupa akuarium kecil atau baskom plastik yang ukurannya 20x20x20 cm.

Siapkan juga gelas plastik untuk ikan cupang betina. Juga menyediakan tanaman air seperti kayambang. Dalam satu perkawinan, ikan cupang dapat menghasilkan hingga 1000 telur.

Telur akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman petani, tingkat kematian saat pembenihan ikan cupang lumayan tinggi.

Pada satu kawin, umunya hanya 30-50 ikan cupang hidup yang dapat dipanen. Induk jantan dapat dikawinkan hingga 8 kali dengan interval sekitar 2-3 minggu.

Sedangkan induk betina disarankan hanya dikawinkan satu kali. Jika dipaksakan, dalam pernikahan berikutnya akan ada penurunan keragaman gender. Di mana anak-anak ikan semakin didominasi oleh jenis kelamin perempuan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk pemijahan ikan cupang:

  • Isi tempat pemijahan dengan air setinggi 10-15 cm. Sebagai catatan, gunakan air tanah jernih atau air sungai. Tetapkan air terlebih dahulu untuk digunakan setidaknya satu malam. Hindari menggunakan air kemasan atau air PAM yang berbau klorin.
  • Tambahkan ke wadah tanaman air, sebagai tempat berlindung. Namun penempatan tanaman air tidak harus terlalu padat. Karena tanaman air memiliki potensi untuk mengambil oksigen terlarut dalam air.
  • Tambahkan ikan cupang jantan yang siap kawin. Biarkan ikan selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung udara. Intinya adalah menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memikat jantan untuk membuat gelembung, tambahkan ikan cupang betina tetapi pisahkan. Caranya, ikan betina dimasukkan ke dalam gelas plastik bening (bekas gelas kaca) dan merendamnya di akuarium tempat ikan jantan berada.
  • Setelah induk jantan membuat banyak gelembung, campur induk betina. Masa pemijahan ikan cupang umumnya terjadi selama 7 sampai 10 pagi atau 4 sampai 6 sore. Ikan cupang cukup sensitif saat kawin, Anda harus menutupi wadah dengan koran atau meletakkannya di ruangan yang menghindari orang bolak-balik dan kebisingan.
  • Setelah pembuahan terjadi segera beternak betina, karena jantan bertanggung jawab untuk memelihara dan memelihara berkembang biak. Dengan mulutnya, jantan akan mengambil telur yang sudah dibuahi dan meletakkannya di atas gelembung tadi. Jika induk betina tidak dikeluarkan, telur yang dibuahi akan dimakan oleh betina.
  • Setelah kira-kira satu hari, telur akan menjadi apung. Selama 3 hari berikutnya, burayak tidak perlu diberi makan karena masih ada nutrisi yang dibawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan cepat untuk menjaga burayak.
  • Setelah tiga hari sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). Memberi makan tidak boleh lebih dari burayak karena pakan akan mencemari air dan menyebabkan kematian di burayak.
  • Induk jantan hanya diambil setelah berumur 2 minggu setelah dihitung sejak menetas. Pindahkan bibit ke wadah yang lebih besar dan sediakan kutu air atau jentik nyamuk yang lebih besar.
  • Setelah 1,5 bulan, ikan dapat disortir berdasarkan jenis kelamin. Kemudian pisahkan ikan ke dalam wadah pembesaran.
Baca Juga :  Cara Budidaya Kutu Air Dengan Modal Sayuran Bekas & Sukses

3. Pakan ikan cupang

Pakan favorit yang biasanya diberikan kepada ikan cupang adalah kutu air, cacing sutra dan larva nyamuk. Pakan harus diberikan secara rutin, contohnya 3-4 kali sehari. Makin sering diberi semakin baik.

Baiknya sedikit demi sedikit tetapi sering sekaligus. Ini untuk mengurangi risiko akumulasi sisa makanan yang bisa memicu perkembangan penyakit.

Kutu air dapat ditemukan di selokan yang stagnan, atau dibeli dari toko akuarium. Jika tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air kita sendiri. Silakan lihat cara mengolah kutu air daphnia dan moina

4. Perawatan ikan cupang

Seperti yang dijelaskan di atas tadi, ikan cupang relatif tahan banting. Dapat dipelihara di akuarium tanpa memakai aerator. Ikan cupang tahan terhadap kondisi air yang kekurangan oksigen.

Meski begitu, disarankan untuk menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Sehingga ikan dapat berkembang dengan sempurna dan selalu dalam kondisi baik. Terutama untuk kontes perawatan ikan.

Tidak disarankan untuk menyimpan lebih dari satu ikan cupang jantan dewasa di akuarium. Apalagi jika ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan bisa saling menyerang. Hasilnya, sirip tidak mulus dan warnanya tidak keluar.

Khusus untuk ikan cupang, kita bisa menaruhnya di toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif, simpan di tempat yang gelap.

Jangan menempatkan stoples ikan berdekatan. Karena ikan cupang akan terus berada dalam kondisi siap untuk menyerang dan menabrak kaca. Berikan segel tembus di antara stoples.

Ganti air yang terkandung dalam wadah secara teratur. Lihat apakah ada akumulasi kotoran dan sisa makanan di bagian bawah wadah. Penumpukan dapat menyebabkan penyakit dan bahkan kematian pada ikan karena polusi air.

Baca Juga :  Cara Budidaya Ikan Gurame Dengan Hasil Panen Melimpah

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara cara budidaya ikan cupang yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: