Cara Budidaya Ulat Hongkong untuk Makan Burung, Ikan & Reptil

Netter.co.id – Bagaimana Cara Budidaya Ulat Hongkong? Budidaya yang tidak biasa tapi menjanjikan hasilnya adalah budidaya ulat hongkong. Hasil panen berupa larva ulat hongkong akan diperjualbelikan kepada konsumen.

Biasanya mereka yang membeli larva ulat hongkong adalah pecinta kicau burung, peternak Kroto, petani ikan hingga reptil. Ini karena ulat hongkong mengandung protein tinggi yang cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak.

Akibatnya, budidaya ulat hongkong sangat menjanjikan. Satu kilogram larva ulat hongkong bisa mencapai harga Rp 100.000.

Tentu saja, agar kultivasi berjalan dengan lancar untuk mendapatkan keuntungan, dibutuhkan teknik yang benar dan tepat. Untuk lebih jelasnya, silakan merujuk ke penjelasan di bawah ini.

Mengenal Ulat Hongkong

Cara Budidaya Ulat Hongkong

Ulat Hong Kong (mileworm) adalah jenis ulat yang umum dan sering digunakan sebagai makanan yang sangat populer untuk burung. Ulat Hong Kong diyakini sebagai sumber protein yang baik untuk memelihara burung.

Ada cukup banyak jenis burung yang biasa diberi makan atau mengonsumsi ulat Hong Kong, termasuk burung kacer, jalak putih, kenari, burung beo, jalak Bali, dan jenis burung lain yang mengonsumsi serangga lain.

Di Indonesia sendiri, bahkan ada cukup banyak orang yang membudidayakan, mengingat ulat hongkong ini cukup baik untuk dijadikan makanan burung, terlebih lagi untuk burung yang lebih menyukai kualitas suara (ocehan).

Kandungan ulat Hong Kong

Ulat Hong Kong memiliki sifat yang menguntungkan, sehingga tidak mengherankan bahwa menggunakan ulat Hong Kong sebagai pakan burung sering dilakukan. Konten yang terkandung dalam ulat Hong Kong, antara lain:

  • Protein mentah
  • Kadar abu
  • Kandungan ekstrak non-nitrogen
  • Nutrisi
  • Lemak kasar
  • air

Manfaat Ulat Hongkong

ulat hongkong Dari beberapa isi ulat hongkong yang disebutkan di atas, memakan ulat hongkong cukup bermanfaat jika digunakan sebagai makanan burung.

  1. Sebagai makanan burung

Selain itu juga dapat menghindari kebosanan yang dialami burung jika hanya mengonsumsi makanan yang tidak bervariasi. Ulat Hong Kong bisa dijadikan camilan sebagai pengganti makanan lain.

  1. Meningkatkan Kualitas Suara Burung
Baca Juga :  Arti 1821 yang Viral di TikTok Dalam Wattpad dan Bahasa Gaul

Selain itu ulat hongkong juga dipercaya dapat meningkatkan kualitas suara (ocehan) burung yang mengoceh. Sehingga ulat hongkong cukup populer di kalangan masyarakat umum dan penggemar ocehan atau burung pemakan serangga lainnya.

Langkah dan Cara Budidaya Ulat Hongkong

Bagi Anda yang penasaran dengan cara budidaya ulat hongkong, mari kita lihat langkah-langkah budidaya ulat hongkong berikut ini.

1. Persiapan Akuakultur

Persiapan adalah cara pertama yang bisa Anda lakukan. Di mana ada beberapa tahapan agar bisa berkultivasi dengan cepat. Pertama lakukan persiapan seperti kotak tempat ulat hongkong berkembang biak.

Anda dapat menggunakan jenis kayu lapis kemudian dibuat sebagai rak kayu dan diatur dalam bagian dalam yang berjenjang.

Selain itu Anda memberikan jarak di setiap kayu lapis sebagai rak sekitar 10 cm dan dapat dilapisi dengan lakban sehingga bibir ulat tidak kabur dan tidak keluar dari kotak. Kandang juga bisa dari plastik juga dan Anda bisa mendapatkannya di toko.

Selain itu, teknik memelihara ulat hongkong adalah salah satu media pemeliharaan, media yang dapat digunakan untuk memelihara dapat menggunakan banyak rak, terutama jika Anda ingin memperbanyak benih ulat hongkong.

2. Tahap kedua

Selanjutnya adalah tahap kedua dalam cara membudidayakan ulat Hong Kong di mana benih dapat disimpan selama beberapa bulan maksimal 90 hari atau 3 bulan.

Setelah itu ulat akan menjadi kepompong karena ulat Hong Kong juga merupakan jenis metamorfosis. Kemudian Anda bisa memindahkan kepompong dalam wadah yang sama dan juga memindahkannya ke wadah atau ke kotak khusus.

Hal ini dimaksudkan agar menghindari ulat jadi kepompong karena ulat ini masih memakan temannya meskipun sudah menjadi kepompong dan nantinya akan bermasalah dan kurang.

3. Fase ketiga

langkah selanjutnya adalah menunggu sekitar 10 hari, di mana kepompong nantinya akan berubah atau menunjukkan bentuk fisiknya sehingga dapat menjadi serangga dan kandidat kumbang baru.

Kemudian warna putih ulat Hong Kong akan berubah menjadi cokelat. Kumbang yang berasal dari ulat hongkong biasanya disebut sebagai Tenebrio molitor.

Baca Juga :  TikTok Now APK: Aplikasi Baru TikTok yang Makin Seru 2022

Sebenarnya tidak sulit mengatur ulat hongkong sehingga bisa dibudidayakan. Ketika ulat menjadi kumbang, Anda harus memisahkannya dan menyiapkan tempat terpisah untuk proses produksi untuk menghasilkan ulat hongkong lagi.

Biasanya kumbang bertelur dan telur akan menghasilkan ulat hongkong selama 10 hari. siklus akan berlanjut selama salah satu siklus tidak mengalami gangguan atau hambatan. Misalnya jika kumbang gagal maka proses bertelur akan kurang banyak dan terganggu.

Pemilihan benih

Untuk pemilihan benih, Anda harus terlebih dahulu menyiapkan kandang terlebih dahulu, jika Anda dapat memilih benih berikutnya dengan beberapa fitur yang dapat Anda berikan.

Pertama, jika Anda ingin memilih ulat yang dianggap “ideal” atau bagus untuk indukan, maka Anda dapat mengambil ulat tersebut untuk meletakkannya langsung dalam wadah yang telah disiapkan, maksimal satu wadah untuk dapat menempatkan hanya 2 kg biji.

Untuk ukuran ulat hongkong yang dimaksud Anda dapat memilih yang terbaik yaitu 2-3 cm dan diameter 3-4 mm. Ulat dengan ukuran di atas akan berubah menjadi kepompong selama sekitar 7-10 hari secara bergantian.

4. Perawatan dan makan

Bagi Anda yang ingin melakukan perawatan budidaya itu sangat mudah. Perawatan yang bisa Anda perhatikan adalah suhu kandang yang merupakan pupuk.

Idealnya tidak terlalu panas atau dingin, yaitu sekitar 29-30 ° C, dan sirkulasi udara yang baik. Selain itu, pakan yang biasanya diberikan kepada Anda yang membudidayakan ulat hongkong adalah ampas tahu, bekatul, dan sayuran hijau, seperti selada, labu atau daun apel.

Lebih jauh, untuk bisa memberi pada ulat bulu, terutama jenis ampas tahu, tidak mungkin menyebar begitu saja dalam wadah tetapi Anda harus memberikannya bentuk benjolan sehingga bisa digigit tanpa mencemari wadah.

Sayuran hijau atau bekatul dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk ulat hongkong. Makanan harus diganti sepenuhnya dengan yang baru, terutama jika sudah selesai atau hanya sisa remah makanan.

Mengingat ulat Hong Kong akan memakan temannya yang lebih kecil jika tidak diberi makanan di sana. Selain itu, sisa makanan akan menempel pada kulit kering akibat penggantian kulit mereka.

Untuk memudahkan ekstraksi atau pemisahan kokon, Anda dapat menggunakan penyaringan. Selain itu, ketika ulat menjadi kepompong, tidak perlu menyediakan makanan di mana kepompong umumnya tidak membutuhkan makanan.

Baca Juga :  Pengertian Syirkah: Jenis-Jenis, Hukum, beserta Rukun-Rukun

Sedangkan untuk pakan ulat yang baru saja menetas, Anda bisa menggunakan kapas yang dicampur dengan tepung tulang atau yang biasa disebut voer.

di mana tujuannya adalah untuk mempercepat pertumbuhan ulat hongkong dan budidaya Anda. Jika semua metode telah dilakukan maka Anda akan memasuki tahap panen. Di mana tahap ini adalah yang paling menyenangkan setelah proses panjang dari menanam benih hingga menjualnya.

Perlu diingat jangan menjual semuanya jika ingin membudidayakan kembali, terutama ingin melakukan pembibitan alami dari telur. Jadi, Anda bisa memelihara kumbang sebagai peternak dan membiarkan hewan bertelur.

Kiat Tambahan dalam Budidaya Ulat Hong Kong

Berikutnya adalah tips tambahan yang bisa Anda terapkan secara bebas. Di mana tandanya adalah jika perubahan kulit ulat hongkong cenderung kuning ke hitam, maka Anda harus mengurangi sayuran atau daun yang bisa diberikan secara berlebihan pada ulat.

Terlepas dari konsumsinya, bagian sayuran yang layu dan rusak bisa melukai atau membuat ulat hongkong tidak nyaman tinggal di wadah mereka.

Sayuran bisa teroksidasi dan juga bermasalah, Anda bisa menggantinya langsung dengan dedak yang tidak basah atau semi-kering dan bisa membuat bulatan.

Jika Anda adalah ulat merah yang bisa jadi terlalu banyak memberi makan ulat yang tidak bersih. Sehingga Anda menyediakan makanan yang tidak basah. Atasi masalah ini segera karena transmisi dapat terjadi.

Lalu bagaimana dengan telur yang harus diawetkan dalam wadah plastik. bagi Anda yang ingin menabur larva dengan jelas Anda membutuhkan larva yang sehat dan Anda tidak boleh menggunakan plastik yang jelek atau mudah rusak.

Karena ulat Hong Kong mudah melarikan diri. Sejak menetas, pakan diberikan kembali ke tahap pertama (potongan apel dan kentang). Biarkan hingga 50 hari.

Pada saat itu, ulat hongkong siap dipanen, dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dibuat menjadi bahan untuk pemeliharaan UH. Jadi, itulah cara budidaya ulat Hong Kong.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara budidaya ulat hongkong yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: