Netter.co.id – Bagaimana Cara Menanam Cabe Hidroponik? Hampir semua orang di Indonesia memiliki rasa pedas, yang tentu saja dihasilkan dari cabai. Ya, cabai adalah salah satu buah atau yang biasa disebut sayuran buah karena tanaman cabai yang diambil adalah buahnya.
Di Indonesia, konsumsi cabai cukup tinggi, sehingga harga cabai bisa melambung tinggi. Ini banyak digunakan oleh petani dan orang biasa untuk menanam cabe. Keduanya nanti akan dijual atau untuk dikonsumsi sendiri nanti.
Namun, lahan yang semakin menipis dan menyempit bisa menjadi faktor pembatas, terutama di kota-kota besar. Yang bisa membatasi peluang untuk budidaya cabai. Tidak perlu khawatir, karena sekarang kita bisa menggunakan sistem penanaman hidroponik.
Cabe bisa ditanam menggunakan sistem hidroponik, ini bisa menjadi solusi keterbatasan lahan. Karena hidroponik dapat dibuat dalam sistem multi-level, sehingga di lahan kecil masih bisa menanam dalam jumlah yang lebih besar.
Sekarang, mari kita bahas Cara Menanam Cabe Hidroponik dengan mudah di rumah atau di daerah sempit. Langkah selanjutnya:
Daftar Isi :
Langkah dan Cara Menanam Cabe Hidroponik
Bagi Anda yang penasaran dengan cara menanam cabe hidroponik, mari kita lihat langkah-langkah menanam cabai berikut ini.
1. Pemilihan Benih Cabai
Langkah pertama yang sangat penting dalam menanam cabai adalah pemilihan bibit cabai yang akan ditanam. Saat ini ada 2 jenis cabai yang dapat dipilih untuk ditanam, yaitu
- Hibrida, kelebihannya adalah hasil cabai memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan cabai lokal. Benih hibrida terbaik dapat diperoleh dari Taiwan dan Thailand.
- Cabai lokal, keunggulannya adalah mudah dibudidayakan dengan iklim dan kondisi tanah di Indonesia. Benih lokal terbaik adalah benih dari Rembang, Kudus, dan tanah Karo di Sumatra
Karakteristik benih cabai unggul:
- Masa panen cepat
- Produktivitas tinggi
- Hemat daya benih lama
- Tahan dari hama dan penyakit
- Kualitas cabai sesuai dengan selera konsumen
- Memiliki tingkat kepedasan yang baik
Benih cabai unggul yang dapat menghasilkan biji unggul:
- Taruna (cabe rawit)
- Otoritas F1 (cabai merah)
- Bara (cabe rawit)
- CH3 IPB (cabai merah)
- F1 Senopati (cabai merah)
- King F1 (cabai merah)
- TM 999 (cabai merah)
- Hot Beauty (cabai merah)
Dengan menggunakan bibit dan benih unggul, Anda bisa mendapatkan tanaman berkualitas baik.
2. Teknik Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan tujuan agar cabai memiliki peluang untuk hidup dan berkembang lebih tinggi. Untuk alasan ini, pada fase ini, perawatan dan kontrol harus dilakukan secara maksimal dan sangat ketat sehingga bibit dapat berkembang secara optimal.
Tahapan untuk penyemaian yang baik
- Siapkan polybag kecil, baki dan cetakan tanah
- Siapkan media pembibitan yang terbuat dari tanah humus, arang sekam dan pupuk kandang. Buat campuran ini
- dengan perbandingan 3: 1: 1
- Masukkan media bibit ke dalam polybag yang sudah disiapkan, tetapi perhatikan baik-baik agar tidak terlalu penuh.
- Masukkan bibit yang sudah disiapkan di media semai
- Jangan lupa sediakan ruang yang cukup luas di media semai, ini dimaksudkan agar cabai bisa tumbuh maksimal.
- Sirami bibit di pagi dan sore hari
- Setelah tunas tumbuh, atau ketika berumur 25-30 hari, benih siap ditransfer ke media tanam.
3. Siapkan Media Tanam
Minimnya lahan untuk budidaya sebenarnya bukan alasan untuk tidak melakukan budidaya cabai. Pada saat ini banyak petani sudah mulai menggunakan teknik hidroponik untuk mengolah cabai ini karena sebenarnya lahan yang digunakan tidak harus besar dan luas.
Untuk melakukan teknik penanaman hidroponik ini, yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan media tanam yang akan digunakan untuk budidaya cabai.
Untuk membuat media tanam, Anda hanya perlu menggunakan campuran sekam padi dan arang cocopeat serta wadah yang akan digunakan sebagai media tanam. Anda dapat membuat wadah ini sangat sederhana dari botol minuman bekas yang tidak lagi Anda gunakan.
Setelah Anda membuat media tanam seperti dijelaskan di atas, langkah terakhir adalah membuat sumbu dari kain flanel sehingga penyerapan air bisa baik. Mengapa menggunakan flanel? Karena daya serap airnya sangat tinggi.
4. Menanam Benih Cabai
Setelah Anda selesai dengan media tanam, maka yang terakhir adalah menanam benih ke dalam media tanam.
Sebelum masuk ke media tanam benih harus berusia 25 hingga 30 hari sejak memasuki tahap penyemaian sehingga benih yang telah disiapkan dapat tumbuh dengan baik seperti yang diharapkan.
Pada tahap ini Anda harus melakukannya dengan sangat hati-hati agar bibit cabai tidak rusak sehingga tidak ada risiko gagal panen.
Cabut biji cabai dengan sangat lambat, lalu sirami bibit agar tanah menjadi basah dan lebih mudah ditarik untuk menghindari risiko kerusakan pada tanaman cabai.
Benih cabai yang dipindahkan harus benar-benar bersih dari media semai. Karena itu, jika Anda melakukan pemindahan bersama dengan media pembibitan, Anda harus membersihkan media pembibitan secara menyeluruh dari bibit yang akan Anda tanam.
Caranya adalah membersihkannya dengan air bersih yang cukup sehingga bibit dan media pembibitan benar-benar terpisah.
Setelah itu Anda bisa meletakkan bibit ke media tanam di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Proses ini bertujuan untuk memungkinkan tanaman cabai beradaptasi dengan lingkungan baru yang terkena sinar matahari langsung.
Lakukan proses ini selama 5-7 hari, maka setelah itu tanaman cabai bisa diletakkan di lokasi yang terkena sinar matahari langsung.
5. Kebutuhan Nutrisi
Meskipun dibudidayakan dengan teknik hidroponik, tanaman cabai masih membutuhkan nutrisi yang tepat agar dapat berkembang secara optimal dan panen sesuai harapan.
Anda dapat memberikan nutrisi tambahan setelah cabai 5 hingga 7 hari setelah tanam ke media tanam.
Pemberian nutrisi tambahan dimaksudkan agar tanaman cabai dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan nutrisi yang tidak diperoleh dari tanah karena keterbatasan media tanam.
Hindari pemberian nutrisi tambahan ketika cabai baru saja dipindahkan ke media tanam karena sangat berisiko merusak tanaman cabai dengan tiba-tiba memberikan nutrisi.
Saat memberikan nutrisi tambahan, Anda harus benar-benar memperhatikan dosisnya. Untuk nutrisi awal tanaman cabai ini harus diberikan 600 hingga 700 ppm atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B dicampur dengan 1 liter air.
Kemudian setelah tanaman cabai mulai beradaptasi dan berkembang, setiap 10 hari dosis nutrisi dapat ditambahkan sehingga tanaman cabai bisa mendapatkan nutrisi yang tepat sesuai dengan pertumbuhannya.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan cabai yang ditanam dengan teknik hidroponik sebenarnya tidak ada bedanya dengan menanam cabai seperti biasa pada umumnya.
Kebutuhan nutrisi sangat penting untuk dipenuhi agar tanaman cabai dapat berhasil tumbuh hingga panen, selain itu penyakit dan hama harus sepenuhnya diatasi agar budidaya dapat berhasil.
7. Kontrol Nutrisi
Dalam melakukan budidaya menggunakan teknik hidroponik, Anda harus benar-benar memperhatikan nutrisi, ini karena kurangnya media tanam yang digunakan.
Tanaman cabai harus benar-benar dapat memperoleh nutrisi dalam jumlah yang cukup, selain itu kelembaban tanah juga harus benar-benar diperhatikan agar pertumbuhannya bisa optimal.
Manajemen Penyakit
Tanaman cabai yang ditanam dengan teknik hidroponik bukan berarti bebas dari penyakit. Penyakit tanaman seperti kutu daun, tungau, ulat bulu, bercak daun, busuk buah dan banyak lagi masih bisa mengintai tanaman kapan saja.
Anda dapat menyemprotkan pestisida organik atau kimia yang dapat dilakukan secara teratur. Tapi ingat, jangan terlalu sering melakukan penyemprotan karena terlalu sering berpotensi merusak pertumbuhan tanaman cabai
Pemenuhan Nutrisi
Memberikan nutrisi saja tidak cukup dalam pengembangan tanaman cabai hidroponik, Anda juga harus memperhatikan pemenuhan nutrisi sehingga Anda benar-benar bisa memperhatikan pertumbuhan dan pemupukan tanaman cabai.
Hal ini dilakukan agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan harapan dan dapat memberikan hasil panen yang baik.
8. Panen
Ini adalah langkah terakhir dalam panduan keseluruhan untuk menanam cabai menggunakan teknik hidroponik. Untuk kenyamanan Anda, berikut ini adalah karakteristik tanaman cabai yang siap panen adalah sebagai berikut.
- Perhatikan warna cabai, jika semuanya merah dan memiliki sedikit garis hijau itu adalah tanda bahwa cabai siap panen.
- Hindari memetik cabe terlalu awal atau terlalu matang, karena akan merusak panen itu sendiri.
- Panen cabai biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 80-90 hari setelah tanaman cabai ditanam.
Perhatikan waktu panen cabai yang tepat agar tidak merusak hasil. Tahapan panen cabai yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.
- Gunakan pisau tajam atau gunting kecil agar tidak merusak sisa tanaman cabai.
- Lakukan di pagi hari sekitar jam 7-10 pagi atau sore hari. Ini dimaksudkan agar matahari tidak terlalu panas.
- Hati-hati saat panen, karena cabai yang rusak atau terluka akan sangat mempengaruhi harga.
- Panen cabai yang baik adalah dengan memasukkan tangkai cabai
- Tempatkan dalam keranjang besar dan urutkan antara cabai baik dan tidak-bagus, untuk dijual dengan harga berbeda.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Cara Menanam Cabe Hidroponik Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: