Netter.co.id kali ini akan membahas tentang pengertian Difusi dan Osmosis – Difusi ialah sebuah hasil yang melewati membran semipermeable, sedangkan Osmosis ialah dapat melintasi membran ke dalam larutan.
Dalam artikel ini akan menjelaskan tentang Difusi dan Osmosis. Untuk penjelasan lebih lanjut, ikutilah artikel sebagai berikut.
Daftar Isi :
Pengertian Difusi
Difusi merupakan sebuah proses memindahkan molekul dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah yang terjadi secara spontan. Difusi jauh lebih mudah dibandingkan dengan osmosis.
Terdapat sebuah perpindahan dalam energi kinetik yang terjadi dalam molekul karena tumbukan antar molekul ketika molekul bergerak secara acak. Energi kinetik dapat menyebabkan pergerakan konstan antara molekul, itulah sebabnya molekul ini disebut difusi.
Jadi, proses ini tergantung pada energi kinetik yang dapat menyebabkan molekul-molekul bergerak secara konstan sampai kondisi kesetimbangan tercapai.
Contohnya Parfum perlahan mengisi seluruh ruangan, ketika molekul gas dalam parfum mulai menyebar dengan lingkungan dan menyebar pada bagian seluruh ruangan.
Pengertian Osmosis
Osmosis merupakan pergerakan molekul air atau pelarut dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel hingga kondisi kesetimbangan akan tercapai.
Solusi dengan konsentrasi molekul yang dapat terlarut yakni lebih tinggi dapat disebut dengan hipertonik. Solusi dengan konsentrasi molekul terlarut yang lebih rendah disebut hipotonik.
Solusi dengan konsentrasi molekul yang sama disebut isotonik. Osmosis terjadi ketika molekul pelarut bergerak dari larutan hipotonik kedalam sebuah larutan hipertonik.
Dari fenomena ini muncul istilah tekanan osmotik, yang sesuai dengan tekanan yang harus diberikan pada solusi untuk mencegah masuknya air melalui membran semipermeabel.
Ada juga istilah lain yakni gradien osmotik, yang merupakan perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang dapat dipisahkan pada membran semipermeable.
Misalnya Ketika anggur direndam dalam air, molekul air akan menembus melalui membran sel semipermeabel, dan dapat menyebabkan anggur menjadi membengkak.
Perbandingan Difusi dan Osmosis
- Terjadinya suatu osmosis ketika ada membran semipermeabel yang tidak diperlukan untuk difusi.
Selama difusi, molekul terlarut bermigrasi dari konsentrasi tinggi ke rendah, sedangkan dalam osmosis, molekul pelarut mengalir ke arah yang berlawanan.
- Osmosis terjadi relatif lebih lambat dari pada difusi. Osmosis terjadi hanya di antara dua solusi.
- Difusi dapat menyebar hingga jarak jauh, sedangkan osmosis terbatas pada jarak yang pendek.
- Keduanya merupakan transportasi pasif, hingga tidak memerlukan energi eksternal, sehingga kedua proses dapat terjadi.
- Osmosis terjadinya pergerakan ialah suatu molekul pelarut biasanya seperti air. Sedangkan pada difusi yang bergerak adalah suatu molekul larut.
- Difusi merupakan molekul dalam gas, meskipun difusi juga dapat terjadi pada molekul gas cair-gas atau padat-cair.
- Keduanya dapat terjadi dikarenakan terjadinya sebuah perbedaan pada konsentrasi.
Tipe – Tipe Osmosis
1. Reverse Osmosis
Tekanan osmotik dapat menjelaskan terdapat pada titik gradien diferensial antara zat terlarut rendah dan tinggi memicu osmosis.
Dalam reverse osmosis, terjadinya sebuah peningkatan tekanan volumetrik dan atmosfer dapat mendorong partikel-partikel yang melepaskan lebih tinggi melalui membran dan mengatasi celah yang dapat terjadi ketika tekanan osmotik tidak memungkinkan difusi melalui membran.
Metode ini sering digunakan sebagai menyaring air dari kotoran ketika konsentrasi untuk osmosis biasa sangat rendah, akan tetapi air yang lebih bersih masih sangat diperlukan. Contohnya dalam operasi farmasi dan desalinasi.
2. Forward Osmosis
Berbeda dengan reverse osmosis, yang berubah dari konsentrasi tinggi hingga rendah, osmosis maju mempromosikan pada zat yang terlarut.
Pada dasarnya kebalikan dari proses osmosis normal. Saat osmosis balik mendorong partikel, osmosis depan menariknya dan dapat menghasilkan air yang lebih bersih.
Tipe – Tipe Difusi
1. Surface Diffusion
Terlihat setelah substansi yang diserbuki jatuh pada permukaan cair.
2. Brownian Motion
Pergerakan acak dapat diamati di bawah mikroskop sebagai retakan, slip dan gerakan tiba-tiba partikel dalam cairan.
3. Collective Diffusion
Difusi sejumlah besar partikel dalam cairan yang tetap utuh atau dapat berinteraksi oleh partikel lain.
4. Facilitated Diffusion
Pengangkutan ion atau molekul pasif secara spontan melalui membran pada sel (selain itu karena terjadi di luar fase aktif osmosis atau difusi intraseluler).
5. Gaseous Diffusion
Terutama dapat digunakan dengan uranium hexafluoride berfungsi sebagai menghasilkan suatu uranium yang diperkaya untuk senjata dan reaktor nuklir.
6. Knudsen Diffusion
Dalam bentuk pengukuran variabel interaktivitas partikel dalam membran pori, berdasarkan pada ukuran partikel, diameter pori dan panjang.
7. Momentum Diffusion
Distribusi momentum antar partikel terutama disebabkan oleh cairan, yang dipengaruhi oleh viskositas cair (viskositas tinggi = difusi impuls yang lebih tinggi).
8. Photon Diffusion
Pergerakan terhadap photon dalam suatu materi dapat menyebar ketika mereka akan memantulkan sebuah massa pada berbagai jenis yang ada pada dalamnya. Dapat digunakan dalam tes medis sebagai pencitraan optik difus.
9. Reverse Diffusion
Mirip dengan forward osmosis dengan sebuah konsentrasi yang rendah hingga tinggi, bagaimanapun dapat mengacu pada pemisahan partikel, bukan hanya air.
10. Self Diffusion
Koefisien sebagai mengukur difusi partikel pada gradien kimia nol (seimbang atau netral).
Baca Juga :
Dalam difusi maupun osmosis terdapat unsur-unsur yang berbeda, yakni terdapat perbandingan dan tipe-tipenya. Demikian artikel yaitu tentang Difusi dan Osmosis, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi Anda.