Pengertian Produk Domestik Bruto: Sejarah, Fungsi, Jenis, Rumus

Netter.co.id – Tahukah anda pengertian produk domestik bruto? Pembangunan ekonomi yang dialami oleh suatu negara harus diukur menggunakan sistem tertentu. Dengan pengukuran yang baik, negara dapat menggunakan data yang dihasilkan dari pengukuran sebagai pijakan dalam membuat kebijakan.

Contoh dari alat pengukuran yang paling terkenal saat menggambarkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara iyalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Produk Domestik Bruto (PDB).

Berikut ini merupakan pengertian produk domestik bruto yang harus anda ketahui.

Pengertian Produk Domestik Bruto

Pengertian Produk Domestik Bruto

Pengertian Produk Domestik Bruto (PDB) adalah total nilai total barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan digunakan sebagai tolok ukur untuk tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Dalam hal ini, semakin besar Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara, kinerja ekonomi negara tersebut dianggap lebih baik. Dengan begitu, PDB merupakan indikator dari tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.

Aktivitas ekonomi pada suatu negara akan menciptakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negaranya, perusahaan negara, dan perusahaan swasta. Dalam hal ini, perusahaan swasta adalah perusahaan asing dan domestik yang beroperasi di wilayah Indonesia.

Sejarah Singkat PDB

PDB pertama kali dibentuk sebagai respons terhadap depresi hebat yang melanda ekonomi AS. Sesudah melakukan beragam penelitian, satu lembaga penelitian ekonomi Amerika akhirnya menemukan metode untuk mengukur ekonomi negara itu.

Baca Juga :  Pengertian Akuntabilitas: Prinsip, Jenis dan Tingkatannya Lengkap

Pada saat itu metode yang diusulkan adalah Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Produk Nasional Bruto (GNP).

Tetapi setelah konferensi Bretton Woods pada tahun 1944, diputuskan bahwa metode yang diusulkan sebagai instrumen pengukuran internasional adalah PDB.

Menariknya, meskipun AS mengusulkan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi internasional, AS sendiri menggunakan PNB sebelum akhirnya diganti menjadi PDB pada tahun 1991.

Fungsi Produk Domestik Bruto

Sesuai dengan pemahaman PDB di atas, Produk Domestik Bruto (PDB) bisa berguna sebagai indikator perkembangan ekonomi dari suatu negara. Penjabaran fungsi PDB iyalah sebagai berikut:

  • Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung berdasarkan total nilai tambah yang dihasilkan oleh semua kegiatan produksi. Dalam hal ini, pertumbuhan PDB menunjukkan peningkatan remunerasi untuk faktor produksi.
  • Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung dengan konsep siklus aliran (konsep aliran sirkulair). Intinya adalah, perhitungan PDB mencakup jumlah nilai produk yang diproduksi dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan tidak mencakup perhitungan pada periode sebelumnya. Dengan menggunakan konsep aliran dalam perhitungan PDB, kita dapat membandingkan jumlah output dalam satu periode dengan periode sebelumnya.
  • Batas untuk menghitung PDB adalah satu negara (ekonomi domestik). Hal ini memungkinkan untuk mengukur efektivitas kebijakan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya mendorong kegiatan ekonomi domestik.

Manfaat PDB

Sebagai ukuran ekonomi, PDB mempunyai beberapa manfaat. Yaitu meliputi:

1. Mengukur laju pertumbuhan ekonomi nasional

Dengan adanya PDB, negara dapat mengetahui sejauh mana pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Negara juga dapat menganalisis dari data yang ada terkait faktor mana yang dapat dimaksimalkan dan mana yang masih perlu ditingkatkan.

2. Mengetahui struktur ekonomi suatu negara

Ini juga penting karena negara yang bersangkutan dapat menjadikan output PDB sebagai bahan studi terkait sektor mana yang perlu ditingkatkan dan perlu ditingkatkan.

Baca Juga :  Pengertian Perusahaan Dagang: Tujuan, Jenis, Kegiatan & Contoh

3. Membandingkan kemajuan ekonomi antar negara

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Masalahnya adalah, tanpa alat ukur, kekuatan dan kelemahan sulit dibuktikan. Melalui angka-angka yang dihasilkan oleh GDP negara-negara di dunia dapat menentukan siapa yang unggul siapa yang tidak.

Outputnya adalah apa yang sekarang kita kenal sebagai G7 dan G20 yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

4. Sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan pemerintah

Tanpa data yang andal, kebijakan yang dihasilkan oleh suatu negara akan sulit dipastikan apakah akan berhasil atau tidak. Memang masih belum ada yang pasti. Namun, dengan data setidaknya pemerintah bisa mendapatkan bantuan dalam merumuskan kebijakan.

Jenis-jenis PDB

Menurut McEachern (2000: 146), ada dua jenis Produk Domestik Bruto (PDB), termasuk:

  • GDP Riil / Harga Tetap, yang merupakan nilai total dari harga barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku dalam periode waktu tertentu.
  • Nominal GDP / Harga Saat Ini, yaitu nilai total harga barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dinilai sesuai dengan harga yang berlaku pada saat penilaian.

Pendekatan perhitungan PDB

Menurut Fair and Case (2008: 35), pendekatan untuk menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dilakukan dengan beberapa cara. Mengacu pada pemahaman PDB, berikut ini adalah tiga pendekatan untuk menghitung Produk Domestik Bruto:

1. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan merupakan cara atau metode menghitung PDB dengan memperhitungkan pendapatan seperti sewa, upah, bunga, serta keuntungan yang didapatkan oleh setiap faktor produksi dalam memproduksi barang jadi.

Rumus:

  • PDB = pendapatan nasional + depresiasi + (pajak tidak langsung – subsidi) + pembayaran faktor bersih ke luar negeri
Baca Juga :  Pengertian Ekonomi Pasar: Fungsi, Kelebihan & Kekurangan

Komponen pendekatan pendapatan:

  • Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi di suatu negara. Pendapatan nasional termasuk laba perusahaan, kompensasi karyawan, bunga bersih, dan pendapatan sewa.
  • Depresiasi atau depresiasi aset modal, disebut sebagai penurunan nilai.
  • Pajak tidak langsung, misalnya pajak penjualan, bea cukai, biaya lisensi. Subsidi adalah pembayaran oleh pemerintah tanpa mendapatkan hadiah barang atau jasa.
  • Pembayaran faktor neto untuk negara-negara asing adalah pembayaran pendapatan untuk faktor-faktor produksi untuk negara-negara asing dikurangi penerimaan faktor pendapatan dari luar negeri.

2. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan Pengeluaran adalah cara untuk menghitung PDB dengan mengukur total pengeluaran untuk semua barang jadi selama periode waktu tertentu (umumnya satu tahun).

Rumus:

  • PDB = Konsumsi + Investasi + (Konsumsi dan investasi pemerintah) + (Ekspor – Impor)

Komponen pendekatan pengeluaran:

  • Konsumsi dalam PDB adalah konsumsi dari rumah tangga atau individu, mis. Layanan, barang tahan lama, barang tidak tahan lama.
  • Investasi dari rumah tangga atau perusahaan untuk modal baru, seperti pabrik, perlengkapan, peralatan, dan lainnya.
  • Konsumsi dan investasi pemerintah termasuk pemerintah federal, negara bagian, lokal, untuk membeli layanan dan barang-barang akhir.
  • Ekspor neto adalah perbedaan antara ekspor dan impor. Komponen ini ditambahkan karena PDB hanya menghitung barang dan jasa domestik.

3. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah cara untuk menghitung PDB suatu negara dengan mengukur nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi di suatu negara, baik warga negara itu sendiri maupun warga negara asing.

Rumus:

  • PDB = Sewa + Upah + Bunga + Keuntungan

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Produk Domestik Bruto: Sejarah, Fungsi, Jenis & Rumusnya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: