Netter.co.id kali ini akan membahas tentang Sejarah Kerajaan Pajang – Asal mula dalam sebuah Kerajaan Pajang ialah selama perang antara Joko Tingkir dan Aryo Penangsang yakni menantu Sultan Trenggono. Pertempuran yang telah terjadi tahun 1546.
Sebuah kerajaan yang berpusat di wilayah Jawa Tengah sebagai kelanjutan dari kerajaan Demak. Kompleks istana hanya dilestarikan dalam bentuk batas dalam fondasi.
Lalu, bagaimanakah sejarah dalam Kerajaan Pajang? Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan artikel ini secara jelas dan lengkap mengenai Kerajaan tersebut. Untuk ulasan selanjutnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Daftar Isi :
Apa itu Kerajaan Pajang?
Kerajaan Pajang sebuah kerajaan di wilayah Jawa Tengah sebagai kelanjutan dari suatu Kerajaan Demak. Pada saat itu, kompleks istana hanya dilestarikan dalam bentuk batas-batas fondasinya, yang ada di wilayah perbatasan antara Kota Surakarta – Kelurahan Pajang dan Kartasura, Desa Makamhaji, Sukoharjo.
Menurut kroniknya, Andayaningrat yaknii telah meninggal oleh Sunan Ngudung selama perang antara Demak dan Majapahit. Ia kemudian yang akan digantikan dengan putranya dan memiliki sebuah nama yakni Raden Kebo Kenangan dengan gelar Ki Ageng Pengging. Sejak itu, Pengging telah menjadi wilayah bawahan bagi wilayah Kerajaan Demak.
Dalam beberapa tahun kemudian, Ki Ageng Pengging akan dijatuhi pada suatu hukuman mati karena telah dituduh ingin memberontak terhadap Demak. Putranya, yang sebagai orang dewasa adalah Jaka Tingkir, sebenarnya melayani Demak.
Prestasi brilian Jaka Tingkir di ketentaraan menjadikannya menantu Trenggana dan menjadi bupati Pajang dengan gelar Hadiwijaya. Daerah Pajang pada saat itu termasuk daerah Pengging (yang sekarang termasuk Klaten dan Boyolali), Tingkir (wilayah Salatiga), Kebutuhan dan daerah sekitarnya.
Sejarah Kerajaan Pajang
Setelah Joko Tingkir Adiwijaya (Hadiwijaya) menjadi seorang raja, ia tidak pernah melupakan akan jasa teman-temannya yang berkontribusi pada kekalahan Arya Penangsang. Ki Ageng Pemahan menerima penghargaan tanah di wilayah Mataram (Alas Mentaok).
Kemudian Ki Penjawi yakni telah dianugerahi sebuah hadiah di wilayah Pati. Keduanya diangkat menjadi bupati di wilayah tersebut. Bupati Surabaya, yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penindasan wilayah Jawa Timur, ditunjuk sebagai wakil raja di daerah Sedayu, Surabaya, Gresik, serta Panarukan.
Sementara dalam Sutawijaya yakni termasuk seorang putra Ki Ageng Pemahan, telah diangkat dengan menjadi putra angkat Sultan Adiwijaya dan menjadi saudara lelaki Pangeran Benawa. Pangeran Benawa seorang putra mahkota Kesultanan Pajang.
Sutawijaya adalah termasuk seorang pemuda yang sangat pandai dan terampil dalam suatu bidang peperangan dan militer. Ketika Ki Ageng Panahan telah meninggal dalam 1575.
Ketika Sultan Adiwijaya telah meninggal dalam tahun 1582, ia telah dikatakan untuk menggantukan seorang Pangeran Benawa. Namun dia tersingkir dengan Arya Pangiri. Arya Pangiri segera naik takhta dan menjadi Sultan Pajang pada tahun 1582 hingga 1586.
Sementara dalam seorang Pangeran Benawa hanya diangkat menjadi Adipati di Jipang. Ketika dia menjadi sultan, tindakan Arya Pangiri sangat mengganggu bagi masyarakat, karena mereka menyita sepertiga sawah rakyat sebagai diberikan kepada para pengikutnya di wilayah Demak.
Masa Kejayaan Kerajaan Pajang
Dalam sebuah Kerajaan Pajang adalah kerajaan Islam yang pertama di wilayah pedalaman Jawa. Dalam waktu Kerajaan Islam Pajang didirikan, kekuasaan hanya berada di dalam wilayah Jawa Tengah.
Ini terjadi karena ketika pada sebuah Kerajaan Islam Demak yakni telah mengalami sebuah kemunduran, banyak daerah di wilayah Jawa Timur yakni telah terputus. Tetapi kemudian, tahun 1586 M, Sultan Hadiwijaya dan beberapa adipati di Jawa Timur yakni dapat dipersatukan kembali terhadap Sunan Prepen di Giri Kedaton.
Masa Kemunduran Kerajaan Pajang
Sekembalinya dari perang, Sultan Hadiwijaya yakni telah jatuh sakit dan akhirnya telah meninggal. Terjadi dalam suatu persaingan antara menantu dan putranya, yakni Arya Pangiri dan Pangeran Benawa dan raja berikutnya. Arya Pangiri, yakni telah didukung oleh Panembahan Kudus, telah berhasil akan naik tahta pada 1583.
Pemerintah Arya Pangiri telah sibuk dalam berusaha membalaskan dendam kepada Mataram. Sebuah kehidupan terhadap orang-orang di Pajang diabaikan. Ini mengkhawatirkan terhadap Pangeran Benawa, yang telah meninggalkan Jipang.
Pada 1586, Pangeran Benawa telah bersekutu terhadap Sutawijaya untuk menyerang Pajang. Meskipun Sutawijaya berperang melawan Sultan Hadiwijaya pada tahun 1582.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Sejarah Kerajaan Pajang. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.